twitter
    Tak banyak yang kumiliki selama hidupku ini selain ilmu yang harus aku amalkan

Jumat, 27 Mei 2011

PERTIMBANGAN PERENCANAAN KELISTRIKAN

Pertimbangan perencanaan kelistrikan dimaksudkan untuk menimbang sederapa layak jaringan lustrik atau penyediaan tenaga listrik pada suatu daerah atau suatu wilayah tertentu. hal-hal yang harus dipertimbangkan pada saat perencanaan kelistrikan yaitu :

a. Keperluang mendatang
Suatu sistem kelistrikan yang baik adalah suatu sistem yang terencana dan selalu melihat kedepan. Dalam perencanaan pembangunan suatu sistem listrik diutamakan apakah kedepannya masih mampu menopang pertambahan beban atau tidak, maka dengan itu biasanya dalam sistem penyediaan ketenaga listrikan terdapat daya cadangan. Ini harus dilakukan untuk menghindari nantinya adanya beban lebih secara tiba-tiba, karena adanya beban lebih ini kemungkinan akan merusak sistem jika sistem tersebut tidak dilengkapi dengan pengaman yang handal, karena kita telah ketahui bersama bahwa dari tahun ketahun pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi semakin bertambah, tentu kesemuanya itu harus diseimbangkan dengan perkembangan penyediaan sistem ketenaga listrikan.
Selain itu cara lain untuk menghindari adanya beban lebih kedepannya yakni dengan cara pembesaran kapasitas pembangkit. Akan tetapi dengan cara ini dianggap pemborosan modal, karena pengembangan sistem dilakukan dengan cepat, sedangkan kebutuhan beban terhadap suatu daya yang dikeluarkan sistem tersebut belum dibutuhkan.
Dalam perencanaannya memang dibutuhkan pemikiran yang mendalam tentang sistem prnyediaan tenaga listrik untuk listrik keperluan mendatang tersebut. Terdapat banyak hal yang harus ikut diperhitungakan sebelum melakukan tindakan pengembangan sistem penyediaan tenaga listrik, diantaranya yakni untung rugi dari pihak perusahaan pengembang. Selain itu dan yang paling utama sebelum dilakukan pengembangan yaitu adanya proyeksi seberapa besar kebutuhan energi pada masa yang akan datang. Proyeksi yang dilakukan menggunakan metode perkiraan tertentu berdasarkan data-data pada masa lampau.
Hasil Proyeksi kebutuhan energi listrik sampai tahun 2025 pada sistem kelistrikan Sulawesi Selatan.

Pada tabel diatas jelas dilihat perkiraan pertambahan beban dari tahun 2005 sampai tahun 2025 pada sistem kelistrika Sulawesi Selatan, bedasarkan pada daya terpasang sekaran pada tahun 2014 daya yang terpasang sudah tidak mampu lagi menopang pertambahan beban yang terjadi, maka pada tahun 2014 harus dibangun suatu pembangkit yang perkiraan dayanya mampu menopang sampai tahun 2025.
b. Faktor Ekonomi
Dalam Perencanaan kelistrikan yang juga perlu diperhatikan adalah apakah pengembangan sistem kelistrikan bersifat merugikan atau menguntungkan, apakah penyediaan bahan atau alat untuk penyiapan energi dimasa yang akan datang yang memerlukan perawatan tidak merupakan pemborosan dana sedangkan energinya belum digunakan. Semuanya harus dipertimbangkan dan dipikirkan matang-matang sebelum memulai pengembangan sistem penyediaan energi listrik tersebut.
Suatu pengembangan sistem penyediaan tenaga listrik baru dapat dilaksanakan apabila memenuhi syarat ekonomi. Jika dari sekaran telah dapat dilihat keuntungan dari perusahaan listrik kedepannya dalam pengembangan penyediaan energi listrik yang akan dilakukan sekaran, maka untuk membangun suatu sumber energi listrik telah dapat dilanjutkan. Ketakutan kita disini adalah apakah modal yang kita pakai untuk membangun serta pemeliharaannya tersebut dapat kembali ditangan kita dan bahkan memperoleh keuntungan.
Jika dilihat dari sudut pandan Negara kita, pertimbangan faktor ekonomi sebelum melakukan pengembangan penyediaan energi listrik sudah dilakukan, akan tetapi yang menjadi permasalahan apakah ketelitian terhadap faktor ekonomi tersebut benar-benar melihat untung-rugi kedepannya ataukah Negara ini memang tidak mempunyai uang untuk melakukan pengembangan tersebut, padahal telah diperkirakan memang perlu dilakukan pengembangan tersebut dan tidak menimbulkan rugi atau pemborosan.
Negara kita jika dibandingkan dengan Negara lain sistem kelistrikan kita sangat tertinggal jauh dibanding dengan Negara-negara lain tersebut. Tentu hal ini tidak terlepas dari keadaan ekonomi dari suatu Negara. Apabila keadaan ekonomi suatu Negara buruk, maka sulit bagi Negara tersebut untuk melakukan pengembangan suatu sistem kelistrikan terutama dalam penyediaan daya cadangan untuk kedepannya. Sebaliknya jika keadaan ekonomi Negara tersebut maju, maka perkembangan penduduk pada Negara tersebut yang mempengaruhi sistem penyediaan energi listrik bukan termasuk persoalan yang berarti. Syarat untuk menjadi Negara maju yakni apabila sistem ketenaga listrikannya mendukung untuk itu.

c. Unjuk kerja di masa lalu
Unjuk kerja dimasa lalu dapat menjadi patokan untuk melakuan pengembangan suatu sistem penyediaan ketenaga listrikan, maksud unjuk kerja disini adalah bagaimana hubungan sistem penyediaan ketenaga listrikan dimasa lalu dengan kebutuhan daya listrik pada masa tersebut. Dengan dilakukannya penelitian dengan melihat data-data sistem penyediaan ketenaga listrikan pada masa lalu tersebut, maka pada masa sekaran dapat dilakukan pengembangan sistem penyediaan kedepannya. Hal-hal yang dilihat dari data sistem ketenaga listrikan pada masa lalu tersebut sebelum melakukan suatu pengembangan kedepannya pada masa sekaran yakni bagaimanakah keseimbangan antara beban yang terpasang pada masa lalu tesebut dengan permintaan beban yang selalu meningkat. Jadi yang paling utama yang juga harus diperhatikan adalah kecenderungan pertambahan penduduk, perkembangan teknilogi pada masa lalu yang mempengaruhi sistem penyediaan ketenaga listrikan juga dapat deperkirakan pada masa kedepannya bahwa hal yang sama akan terjadi, jadi dengan melihat perkembangan masa lalu tersebut, dapat dilakukan pengembangan sistem penyediaan ketenaga listrikan kedepannya. Selain itu faktor ekonomi dalam penyediaan ketenaga listrikan dimasa lalu juga harus diperhatikan, dan bagaimanakah dampak yang ditimbulkan pada masa sekaran.
Sebagai contoh misalnya pada sistem ketenaga listrikan Sulawesi Selatan pada masa lalu memiliki daya sekian. Seiring pertumbuhan penduduk dan semakin berkembangnya teknologi permintaan daya dari konsumen melampau daya yang terpasang pada saat itu, maka dianggap perlu pengembangan sistem penyediaan energi listrik yang baru. Dari data tersebut, maka dapat diperkirakan kejadian yang sama akan terjadi kedepannya, maka perlu dilakukan adanya suatu daya cadangan untuk menghindari beban lebih nantinya.
Data yang diperoleh dari masa lalu juga memungkinkan akan tidak adanya pengembangan sistem penyediaan tenaga listrik yang dilakukan pada saat sekaran, ini bisa disebabkan karena melihat dari pertumbuhan penduduk ataukah perkembangan teknologi tidak berpengaruh banyak pada penyediaan tenaga listrik pada waktu itu, jadi dianggap tidak perlu untuk melakukan pengembangan, karena dianggap hanya pemborosan modal. Tapi tentu hal ini harus disesuaikan/dipertimbnagkan dengan kondisi yang mungkin dapat terjadi di masa yang akan datang, dalam artian dengan data-data yang diperoleh dari sistem penyediaan tenaga listrik pada masa lalu tidak bisa diambil patokan untuk melakukan pengembangan tersebut. Sebagai contoh pada saat waktu yang lalu sistem penyediaan ketenaga listrikan dari suatu daerah cukup untuk memasok seluruh beban yang ada didaerahnya, perkembangan penduduk dan teknologi tidak berpengaruh pada sistem penyediaan ketenaga listrikan. Akan tetapi pada saat sekarang dilihat kedepannya terlihat perkembangan yang besar akan terjadi di kalangan masyarakat, maka dianggap perlu untuk melakukan pengembangan tersebut. Sebaliknya jika data pada masa lalu terdapat suatu perkembangan permintaan beban, yang memerlukan pengembngan, akan tetap pada saat sekarang kedepannya dilihat tidak akan ada perkembangan pada masyarakat yang berarti, maka tidak perlu dilakukannya pengembangan tersebut.
Jadi intinya unjuk kerja di masa lalu ini yakni pengembangan sistem penyediaan ketenaga listrikan diperoleh dari pengalaman. Akan tetapi jika dibandingkan dengan pertimbangan keperluan mendatang, pertimbangan keperluan mendatang ini lebih cocok digunakan dalam pengembangan penyediaan tenaga listrik dibanding pertimbangan dengan melihat unjuk kerja dimasa lalu.
d. Unjuk kerja di masa akan datang
Pengembangan sistem penyediaan ketenaga listrikan dengan melihat unjuk kerja di waktu mendatang dihubungkan dengan bagaimana keadaan sistem kelistrikan pada saat yang lalu dengan melihat satu atau dua generasi kebelakang. Dahulu alat-alat listrik yang dipergunakan oleh konsumen tidak begitu banyak, dan bahkan hanya orang-orang tertentu saja yang memakai peralatan listrik. Jika dibandingkan pada saat sekarang hampir seluru masyarakat menggunakan peralatan listrik, jadi kedepannya juga sudah dapat diramalkan bagaimana perkembangan penggunaan peralatan-peralatan listrik tersebut. Ini juga dikaitkan dengan keperluan listrik dimasa yang akan datang.
Unjuk kerja dimasa yang akan datang pada intinya maksudnya adalah bagaimana perkiraan kekuatan kerja dimasa yang akan datang meliputi penyediaan tenaga listrik dan perkembangan kebutuhan pada konsumen akan daya listrik.
Selain itu tidak cukup hanya sebatas pada pengembangan sistem penyediaan ketenaga listrikan saja. Tapi ini semua harus didukung oleh pengelolaan yang baik, terencana, teratur dan terukur untuk memberikan kepuasaan pada konsumen sehingga sistem penyediaan tenaga listrik dapat dirasakan pada semua kalangan masyarakat, baik itu yang tinggal diperkotaan, maupun yang tinggal dipelosok-pelosok pedesaan.
Kemudian itu penambahan sistem penyediaan tenaga listrik harus diseimbangkan dengan energi yang tersedia yang dahulu dilakukan dengan cara mengadakan suatu penyurveian apakah energi yang tersedia masih memungkinkan untuk penambahan pusat energi listrik atau tidak, contoh penyediaan bahan bakar bagi PLTD, kondisi debit air bagi PLTA dan lain-lain, dan diusahakan pencarian sember energi listrik yang baru yang masih tersimpan banyak di bumi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar